Selasa, 25 Januari 2011

Mempengaruhi Orang Lain dengan " LARANGAN "

Ketika seseorang dilarang tanpa diberi alasan akan membuat orang itu penasaran yang akan mengakibatkan orang akan melanggar larangan itu untuk mengetahui alasannya. Untuk menguasai tehnik mempengaruhi orang lain seperti ini Kita Harus benar benar mengenal kepribadian orang tersebut,

Minggu, 23 Januari 2011

Bag.3 - Mempengaruhi orang lain untuk membeli | Hipnosis for Selling

3. POLA BAHASA SUGESTIF

Dalam memberikan sugesti kepada pikiran bawah sadar (subconscious mind) seorang subjek, terdapat kaidah-kaidah / pola bahasa tertentu yang menentukan keberhasilan proses hipnosis yang terjadi. Kaidah inilah yang dimaksudkan dengan pola bahasa sugestif. Setelah suatu hubungan (Rapport) terjalin, tanpa memahami dan mempraktikkan pola-pola bahasa sugestif, keberhasilan sugesti sangatlah kecil kemungkinannya. Sebaliknya, tanpa adanya sebuah Rapport yang terbentuk, kemungkinan keberhasilan sugesti hampir mendekati nol persen!

Bag.2 - Mempengaruhi orang lain untuk membeli | Hipnosis for Selling

2. MEMBINA "RAPPORT"

“Rapport”, yang maknanya adalah kedekatan hubungan atau keakraban merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan proses hipnosis yang dilakukan oleh penghipnosis terhadap subjek terhipnosis. Kegagalan penghipnosis membina keakraban dengan subjeknya akan menyebabkan pikiran bawah sadar (subconscious mind) si subjek tetap resisten terhadap langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh penghipnosis.

Bag.1 - Mempengaruhi orang lain untuk membeli | Hipnosis for Selling

1. MENCIPTAKAN "TRANCE" SEBELUM PERSUASIF

Dalam artikel sebelumnya telah dibahas bagaimana Hypnosis for Selling mengacu pada pemberian sugesti secara tidak langsung dan bersifat Permissive (ajakan/bujukan). Penggunaan teknik komunikasi yang mengacu pada prinsip-prinsip Ericksonian diterapkan saat calon pembeli / prospek dalam kondisi sadar sepenuhnya ini disebut sebagai waking hypnosis (hipnosis secara sadar). Penggunaan istilah waking hypnosis pertama kali dicetuskan oleh Wesley Wells tahun 1924 dan dimuat dalam buku tulisannya yang terbit lima tahun sesudahnya dan berjudul “An Outline of Abnormal Psychology”. Ia berpendapat bahwa meskipun seseorang masih dalam keadaan membuka mata, ia masih tetap dapat terhipnosis. Lewat berbagai riset ditemukan adanya perubahan gelombang otak saat kondisi trance mulai dicapai.

Bag.Opening - Mempengaruhi orang lain untuk membeli | Hipnosis for Selling

Hypnosis for Selling ( Mempengaruhi orang lain untuk membeli ) sebagaimana saat ini sangat marak dijumpai sebagai topik di berbagai pelatihan di bidang penjualan, sebenarnya merupakan penerapan teori-teori hipnosis (hipnotis) modern dalam bidang penjualan (selling). Seperti halnya pemahaman awal hipnosis pada umumnya hingga saat ini, masih banyak pula terdapat persepsi awal yang keliru dari sebagian masyarakat berkaitan dengan Hypnosis for Selling.

Mengapa kita harus mempengaruhi orang lain ?

Dalam kehidupan yang penuh dengan persaingan , saling sikut menyikut , bahkan secara terang - terangan saling menjelekkan satu sama lain. membuat diri kita sangat merasa tidak nyaman di linkungan seperti itu. Tapi itulah kenyataan yang tak bisa kita hindari bagi yang hidup di kota - kota berkembang dan maju. Apa lagi kalau posisi kita baru atau sebagai pemula di arena persaingan hidup, baik di kantor , dunia politik, bisnis, komunitas atau kelompok - kelompok tertentu. Selalu ada persaingan yang harus kita alami, baik itu terang terangan atau terselubung

5 Target Sasaran dalam Mempengaruhi orang Lain

Dalam diri manusia ada 5 titik kelebihan yang telah di beri nikmat oleh Tuhan, Tapi 5 Hal itu bisa menjadi kelemahan bila tidak di kontrol dengan baik. Lima Hal itu adalah: